Jumat, 13 November 2015

PERKEMBANGAN ANIME DI-INDONESIA

Anime (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan untuk beragam kalangan penonton, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Anime dipengaruhi gaya gambar Manga, komik khas Jepang. Istilah Anime berasal dari kata dalam bahasa Jepang, yaitu "Animeshon" yang merupakan kata serapan dari kata dalam bahasa Inggris "Animation".
Selanjutnya, mari kita masuk ke topik awal pembahasan kita..
Berawal dari serial Google V dan Ultraman hingga Anime klasik seperti Voltus V, Macross, Gundam, bahkan dorama Klasik Oshin, sedikit demi sedikit masyarakat Indonesia mulai diperkenalkan kepada bentuk dan jenis hiburan yang berasal dari Jepang (J-Entertaintment). Pertama kali Anime masuk di Indonesia adalah sekitar awal tahun 1980-an yang langsung menjadi tren di masyarakat. Hal ini disebabkan karena Anime-anime pada masa tersebut merupakan pelopor dari eksistensi Anime di Indonesia. Pada saat itu, untuk pertama kalinya masyarakat mengenal Anime, yang sama sekali berbeda dengan film-film animasi buatan Amerika atau Eropa Barat yang sebelumya merajai dominasi film animasi di Indonesia. Masyarakat memandang Anime sebagai suatu bentuk hiburan baru yang unik dan menarik sehingga dengan cepat meraih popularitas. Penonton Anime di Indonesia pada masa tersebut terutama adalah anak-anak.
Pada periode tahun 1980-1990-an, Anime beredar dalam bentuk format video kaset yang muncul seiring dengan populernya mesin video Beta. Dan yang sangat berperan besar dalam peredaran dan perkembangan Anime pada saat itu adalah Trio Video Tara, yaitu sebagai satu-satunya distributor resmi Anime di Indonesia.
Anime yang masuk di Indonesia terutama adalah judul-judul yang populer dan dibuat di Jepang pada era 1970-an, yaitu Anime genre science fiction yang banyak menampilkan cerita dengan mecha Super Robot, seperti Voltus V, God Sigma, Captain Giking, Getta Robo, atau Star Blazers. Selain genre tersebut, di Indonesia juga terdapat Anime dengan genre komedi seperti Doraemon, genre magical girls seperti Lulu The Flower Angel, atau genre drama romance seperti Candy-Candy dan lain sebagainya.
TVRI sebagai satu-satunya stasiun televisi di Indonesia pada masa itu juga turut berperan dengan menayangkan Anime. Dimulai dengan ditayangkannya Anime Kum-Kum (Wanpaku Omukasi Kum-kun), sejak saat itu secara perlahan tapi pasti animo masyarakat terhadap Anime mulai tumbuh.
Tahun-tahun selanjutnya “perjalanan hidup” Anime mengalami pasang surut dan sempat vakum seiring dengan berakhirnya era mesin video Beta pada akhir tahun 1980-an. Hal ini juga dikarenakan stasiun televisi lebih banyak memberikan jam tayangnya untuk animasi buatan Amerika atau Eropa yang dianggap lebih mudah memperoleh popularitas. Tren Anime kemudian mulai memudar dan sedikit demi sedikit ditinggalkan karena masyarakat kembali beralih ke sesuatu yang lebih populer pada saat itu, yaitu film-film animasi Amerika terutama produksi Disney.
Anime mulai kembali eksis di Indonesia pada awal tahun 1990-an, yaitu seiring dengan munculnya stasiun-stasiun televisi baru seperti RCTI disusul kemudian oleh SCTV dan Indosiar. Stasiun-stasiun TV tersebut mulai gencar menayangkan sejumlah judul Anime yang kemudian menjadi hits atau populer terutama oleh target pemirsa anak-anak, di antaranya adalah Doraemon, Saint Seiya, Sailor Moon, Magic Girls, Magic Knight Rayearth, Born to Cook, Dragon Ball, Shulato dan masih banyak judul lainnya yang pernah ditayangkan oleh stasiun televisi lain, yang secara tidak langsung mendukung perkembangan Anime di Indonesia.
Pada tahun 1991, Anime berjudul Doraemon mulai diperkenalkan RCTI kepada masyarakat Indonesia. Kisah serial Doraemon yang menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter Doraemon, Nobita, dan kawan-kawannya ini menjadi sangat populer di kalangan anak-anak bahkan orang dewasa pada saat itu. Hal ini karena meskipun dengan cerita yang sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar